Bagaimana caranya untuk menjadi orang baik di tengah-tengah orang-orang yang sedang sibuk menjatuhkan orang lain untuk bisa dilihat. Diperhatikan, dan dianggap. Bagaimana cara untuk bisa bertahan pada dan berpegang pada diri sendiri tanpa harus terikut arus. Tanpa harus menjadi apa yang diinginkan atau menyenangi orang lain. Padahal kita sendiri tidak menginginkan itu? Rasanya sangat sulit. Bila berbicara, dengan beberapa orang, banyak yang mengatakan ya jangan terlalu dipikirkan. Ya, kan kamu tinggal tidak perlu memikirkannya. Abaikan saja, itu aja. Gak usah terlalu di ambil hati. Jika anda sudah mencobanya, terus menerus untuk tidak memperdulikannya, tapi jika setiap hari, setiap waktu anda dihadapkan hal yang sama, apakah anda masih mampu untuk mengabaikannya? Kira-kira bisa bertahan berapa lama?
Mengatakan Akan Selalu Lebih Mudah Dibanding Mempraktekannya
Sudah menjadi hal yang umum, saat mengatakan sesuatu itu sangat mudah. Kita tinggal mengatakannya. Dan memikirkannya pun mudah sekali, karena kalian hanya berangan-angan. Tapi saat dipaksakan untuk mempraktekannya, apakah anda bisa? Apakah bisa secepat itu? semudah saat anda mengatakan di awal, saat anda berpikir pada awalnya? Pasti berbeda 180 derajat. Ya ini wajar. Karena pada umumnya, manusia berpikir dan mengatakan dahulu sebelum bertindak. Agar ada perencanaan. Tapi anehnya kadang ada orang bertindak dulu baru berpikir, sehingga banyak yang jatuh dalam kesalahan. Makanya manusia bisa dibilang sangatlah unik.
Pikirkan 1000 Kali Dahulu Sebelum Mengatakannya
Dan kita sebagai manusia, coba lah untuk melatih diri memikirkannya seribu kali sebelum mengatakan, sebelum menyatakan. Karena suatu kalimat dapat menyakiti dan membunuh karakter orang dengan waktu yang sangat singkat. Seperti pisau yang jika anda tusukkan di bagian tertentu misalnya di jantuk seseorang, sekali tusuk, itu tidak membutuhkan waktu lama, orang tersebut akan meninggal. Begitu juga dengan perkataan, ungakapan, pernyataan. Jadi sebelum anda menyakiti seseorang dengan omongan anda, pikirkan dahulu berkali-kali. Karena luka mental, kecil saja, bisa anda bawa sampai mati, berbeda dengan luka fisik. Sebesar apa pun lukanya, jika di obati bahkan sekarang sudah bisa operasi. Itu akan hilang berjalannya waktu, Tapi luka mental tidak mengenal hal itu.