Ada beberapa penyakit gigi yang umumnya terjadi pada berbagai kelompok usia, meskipun prevalensinya dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti pola makan, perawatan gigi, dan faktor genetik. Berikut adalah beberapa penyakit gigi yang paling sering terjadi:
1. Karies Gigi:
Karies gigi adalah salah satu penyakit gigi yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Ini disebabkan oleh proses demineralisasi yang disebabkan oleh asam yang diproduksi oleh bakteri dalam plak gigi. Karies gigi dapat menyebabkan lubang atau kerusakan pada email gigi dan, jika tidak diobati, dapat mengarah pada infeksi gigi yang lebih serius.
2. Penyakit Gusi:
Penyakit gusi, termasuk gingivitis dan periodontitis, adalah penyakit umum yang memengaruhi jaringan gusi di sekitar gigi. Gingivitis adalah peradangan gusi yang bisa menjadi lebih serius jika tidak diobati dan bisa berujung pada periodontitis, di mana infeksi menyebar ke jaringan penyangga gigi dan tulang, menyebabkan gigi menjadi goyah dan tanggal.
3. Abses Gigi:
Abses gigi adalah infeksi bakteri yang terjadi di dalam atau di sekitar akar gigi. Ini sering kali disebabkan oleh karies gigi yang tidak diobati atau penyakit gusi yang parah. Abses gigi dapat menyebabkan rasa sakit yang parah, pembengkakan, dan demam, dan memerlukan perawatan medis segera.
4. Sensitivitas Gigi:
Sensitivitas gigi adalah kondisi di mana gigi menjadi sensitif terhadap suhu dingin atau panas, makanan manis, atau tekanan. Ini bisa disebabkan oleh pemaparan email gigi yang terbuka atau penipisan email gigi, yang dapat terjadi akibat pengikisan gigi yang berlebihan, retakan gigi, atau penyakit gusi.
5. Abfraksi:
Abfraksi adalah kerusakan pada gigi yang disebabkan oleh tekanan berulang pada gigi, yang dapat terjadi akibat menggertak gigi, menyikat gigi terlalu keras, atau grinding gigi. Ini bisa menyebabkan retakan pada email gigi di sekitar garis gusi dan menyebabkan rasa sakit dan sensitivitas gigi.
6. Erosi Gigi:
Erosi gigi adalah kerusakan email gigi yang disebabkan oleh asam yang terkandung dalam makanan atau minuman asam, seperti minuman berkarbonasi, jus buah, atau cuka. Asam dapat melarutkan email gigi dan menyebabkan penipisan gigi, yang dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi.
7. Maloklusi:
Maloklusi adalah kondisi di mana gigi atas dan gigi bawah tidak berdekatan dengan benar saat rahang ditutup, yang dapat menyebabkan masalah seperti gigitan yang tidak tepat, rahang yang sakit, dan keausan gigi yang tidak merata.
8. Perlekatan Gigi:
Perlekatan gigi adalah kondisi di mana gigi menempel satu sama lain atau tidak terpisah dengan baik, yang dapat menyebabkan masalah seperti penumpukan plak gigi, kesulitan membersihkan gigi dengan benang gigi, dan meningkatkan risiko karies gigi dan penyakit gusi.
9. Giginya:
Gigi yang tumbuh tidak sesuai dengan posisi normalnya disebut gigi yang tumbuh. Ini bisa terjadi akibat ruang yang terbatas di rahang, gigi yang terjebak di bawah gusi, atau gigi yang tidak muncul sepenuhnya dari gusi.
10. Hipersementosis:
Hipersementosis adalah kondisi di mana tulang dan sementum di sekitar akar gigi tumbuh berlebihan, yang dapat menyebabkan gigi terasa longgar dan gigi yang terasa lebih panjang dari biasanya.