Susu pasteurisasi adalah susu yang telah melalui proses perlakuan panas untuk membunuh bakteri berbahaya seperti E. coli, Salmonella, dan Listeria. Berikut ini adalah beberapa fakta tentang susu pasteurisasi:
- Proses pasteurisasi pertama kali ditemukan pada tahun 1864 oleh seorang ahli mikrobiologi Prancis bernama Louis Pasteur. Ia menemukan metode pasteurisasi sebagai cara untuk membunuh bakteri yang menyebabkan kerusakan pada anggur dan cuka.
- Ada dua jenis pasteurisasi: pasteurisasi dengan suhu tinggi dan pasteurisasi dengan suhu rendah. Dalam pasteurisasi dengan suhu tinggi, susu dipanaskan pada suhu sekitar 72 derajat Celsius selama 15 detik. Dalam pasteurisasi dengan suhu rendah, susu dipanaskan pada suhu sekitar 63 derajat Celsius selama 30 menit.
- Meskipun pasteurisasi dapat membunuh bakteri berbahaya, tetapi masih terdapat beberapa jenis bakteri yang dapat bertahan dalam susu yang telah dipasteurisasi. Beberapa di antaranya adalah Mycobacterium tuberculosis, Brucella, dan Coxiella burnetii.
- Susu pasteurisasi harus tetap disimpan dalam kondisi yang tepat agar tetap segar dan terhindar dari pertumbuhan bakteri. Susu pasteurisasi tidak boleh disimpan pada suhu kamar selama lebih dari dua jam. Setelah itu, susu harus disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 4 derajat Celsius.
- Susu pasteurisasi memiliki kandungan nutrisi yang sama dengan susu segar yang belum diproses. Proses pasteurisasi hanya menghilangkan bakteri berbahaya tanpa mengurangi kandungan nutrisi yang terdapat dalam susu.
- Beberapa jenis susu pasteurisasi yang tersedia di pasaran antara lain susu pasteurisasi ulang atau UHT (Ultra High Temperature) dan susu skim yang telah dipasteurisasi. Susu UHT telah dipanaskan pada suhu sangat tinggi selama beberapa detik untuk membunuh bakteri, sehingga dapat disimpan pada suhu ruangan selama beberapa bulan.
- Beberapa studi menunjukkan bahwa susu pasteurisasi mungkin lebih mudah dicerna oleh orang yang memiliki intoleransi laktosa daripada susu segar yang belum diproses. Hal ini karena proses pasteurisasi memecah beberapa enzim dalam susu yang dapat menyebabkan masalah pencernaan pada orang yang intoleran laktosa.
Susu pasteurisasi telah menjadi standar proses pengolahan susu di banyak negara di seluruh dunia karena mampu membunuh bakteri berbahaya tanpa mengurangi nutrisi yang terkandung dalam susu. Namun, selalu pastikan untuk memperhatikan tanggal kadaluarsa dan kondisi penyimpanan yang tepat agar susu tetap segar dan aman untuk dikonsumsi.