Kenali Perbedaan HIV dan AIDS yang Sering Dikira Sama
HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah dua istilah yang sering digunakan bersamaan, namun sebenarnya memiliki perbedaan yang sangat penting. Banyak orang sering menganggap keduanya adalah hal yang sama, padahal mereka merujuk pada dua tahap yang berbeda dalam infeksi yang sama. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan antara HIV dan AIDS.
1. HIV (Human Immunodeficiency Virus)
HIV adalah virus yang menyebabkan infeksi pada tubuh manusia dengan menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel-sel CD4, yang berperan penting dalam melawan infeksi. Ketika seseorang terinfeksi HIV, virus ini akan mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan berbagai penyakit dan infeksi. Meskipun seseorang terinfeksi HIV, mereka tidak langsung menunjukkan gejala berat dan masih bisa hidup normal dengan pengobatan yang tepat.
Karakteristik HIV:
- HIV adalah virus penyebab infeksi, yang bisa ditularkan melalui cairan tubuh tertentu seperti darah, air mani, cairan vagina, dan ASI.
- Pengobatan HIV berupa terapi antiretroviral (ARV) dapat mengendalikan jumlah virus dalam tubuh dan memperlambat kerusakan sistem kekebalan tubuh.
- Seseorang dengan HIV bisa hidup sehat dan produktif dengan pengobatan yang tepat, meskipun tidak dapat disembuhkan secara total.
2. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV, di mana sistem kekebalan tubuh sudah sangat lemah sehingga tidak dapat melawan infeksi dan penyakit dengan efektif. Seseorang dikatakan mengalami AIDS ketika jumlah sel CD4 mereka sangat rendah (di bawah 200 sel per mikroliter darah) atau mengalami infeksi atau kanker terkait HIV yang parah. Tanpa pengobatan, infeksi HIV bisa berkembang ke AIDS dalam waktu 10 hingga 15 tahun, namun dengan terapi ARV, perkembangan ini bisa diperlambat atau dicegah.
Karakteristik AIDS:
- AIDS adalah kondisi yang muncul setelah infeksi HIV tidak diobati dan berkembang menjadi tahap yang paling parah.
- Pada tahap ini, seseorang sangat rentan terhadap infeksi oportunistik (seperti pneumonia atau tuberkulosis) dan kanker yang biasanya tidak menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat.
- Dengan pengobatan ARV yang tepat, seseorang yang memiliki HIV bisa mencegah perkembangan ke AIDS dan tetap hidup sehat.