Proses melahirkan secara caesar atau operasi caesar adalah prosedur bedah untuk mengeluarkan bayi dari rahim melalui sayatan pada dinding perut dan rahim ibu. Prosedur ini melibatkan beberapa langkah utama, mulai dari persiapan hingga pemulihan pasca operasi. Berikut adalah tahapan proses melahirkan secara caesar secara rinci:
1. Persiapan Sebelum Operasi
Pemeriksaan Awal: Sebelum operasi, ibu akan menjalani pemeriksaan awal termasuk pengukuran tanda vital, tes darah, dan pencitraan seperti USG untuk memastikan kondisi kesehatan ibu dan bayi.
Anestesi: Ibu akan diberikan anestesi untuk menghilangkan rasa sakit selama operasi. Anestesi spinal atau epidural sering digunakan, yang membuat area dari pinggang ke bawah mati rasa sementara ibu tetap sadar. Dalam beberapa kasus, anestesi umum dapat digunakan, membuat ibu tertidur selama prosedur.
2. Proses Operasi
Sterilisasi Area Operasi: Setelah anestesi bekerja, area perut ibu akan dibersihkan dengan larutan antiseptik untuk mengurangi risiko infeksi.
Pemasangan Tirai Steril: Tirai steril akan dipasang di atas dada ibu, memisahkan area operasi dari pandangan ibu. Ini juga membantu menjaga area operasi tetap steril.
Pembuatan Sayatan: Dokter bedah akan membuat sayatan pada kulit perut ibu, biasanya secara horizontal di sepanjang garis rambut kemaluan (bikini cut). Sayatan ini sekitar 10-20 cm. Dalam beberapa kasus, sayatan vertikal dapat dibuat.
Penjahitan Ulang: Setelah bayi dan plasenta dikeluarkan, dokter akan menjahit kembali lapisan rahim dan perut secara bertahap. Jahitan yang digunakan umumnya akan larut dengan sendirinya seiring waktu.
3. Ekstraksi Bayi
Pembukaan Rahim: Dokter bedah akan membuat sayatan pada rahim untuk mengeluarkan bayi. Setelah rahim dibuka, dokter akan perlahan-lahan mengeluarkan bayi dari rahim. Ini biasanya memakan waktu beberapa menit.
Pemotongan Tali Pusat: Setelah bayi dikeluarkan, tali pusat akan dipotong dan bayi akan diberikan kepada tim medis untuk pemeriksaan awal dan perawatan.
Pengeluaran Plasenta: Setelah bayi dikeluarkan, plasenta akan dilepaskan dan dikeluarkan dari rahim.
4. Penjahitan dan Penutupan
Menutup Rahim: Dokter bedah akan menjahit kembali rahim dengan hati-hati untuk memastikan tidak ada perdarahan.
Menutup Perut: Lapisan perut akan dijahit kembali, biasanya dalam beberapa lapisan untuk memastikan kekuatan dan penyembuhan yang baik.
5. Pemulihan Awal
Pemindahan ke Ruang Pemulihan: Setelah operasi selesai, ibu akan dipindahkan ke ruang pemulihan untuk dipantau secara cermat. Tanda-tanda vital, termasuk tekanan darah, denyut jantung, dan pernapasan, akan dipantau untuk memastikan stabilitas.
Pemantauan Luka: Luka sayatan akan diperiksa secara rutin untuk memastikan tidak ada tanda-tanda infeksi atau komplikasi lainnya.