Penyebab Disleksia pada Orang Dewasa
Disleksia adalah gangguan belajar yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, dan mengeja secara akurat. Meskipun sering didiagnosis pada anak-anak, disleksia dapat berlanjut hingga dewasa. Memahami penyebab disleksia pada orang dewasa memerlukan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mendasarinya, yang melibatkan kombinasi faktor genetik, neurobiologis, dan lingkungan.
1. Faktor Genetik
Penelitian menunjukkan bahwa disleksia cenderung memiliki komponen genetik. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki disleksia, kemungkinan anak-anak mereka juga mengalaminya lebih tinggi. Penelitian telah mengidentifikasi beberapa gen yang terkait dengan disleksia, yang mempengaruhi perkembangan otak dan proses belajar membaca dan menulis. Genetika berperan dalam menentukan struktur dan fungsi otak yang mempengaruhi kemampuan bahasa dan pemrosesan informasi tertulis.
2. Perbedaan Neurobiologis
Disleksia sering kali dikaitkan dengan perbedaan dalam struktur dan fungsi otak. Penelitian pencitraan otak menunjukkan bahwa individu dengan disleksia mungkin memiliki aktivitas otak yang berbeda saat melakukan tugas membaca dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami disleksia. Misalnya, terdapat perbedaan dalam area otak yang terkait dengan pemrosesan fonologi, yaitu kemampuan untuk menghubungkan bunyi dengan huruf atau simbol. Perbedaan ini mempengaruhi bagaimana informasi bahasa diproses dan diintegrasikan di otak.
3. Pengembangan Otak yang Tidak Normal
Beberapa teori menyatakan bahwa disleksia mungkin disebabkan oleh pengembangan otak yang tidak normal selama masa bayi atau anak-anak. Ketika area otak yang mengatur bahasa dan pembelajaran tidak berkembang dengan cara yang biasa, ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis. Proses neurobiologis yang tidak normal selama periode kritis perkembangan otak dapat berkontribusi pada munculnya disleksia.
4. Faktor Lingkungan dan Pendidikan
Meskipun disleksia memiliki komponen genetik dan neurobiologis yang signifikan, faktor lingkungan dan pendidikan juga dapat mempengaruhi bagaimana gangguan ini muncul dan berkembang. Misalnya, kurangnya akses ke pendidikan yang berkualitas atau metode pengajaran yang tidak efektif dapat memperburuk kesulitan membaca dan menulis pada individu yang rentan terhadap disleksia. Stimulasi awal dan dukungan yang tepat selama masa kanak-kanak dapat mempengaruhi sejauh mana disleksia mempengaruhi kemampuan akademik dan fungsional seseorang di masa dewasa.
5. Kombinasi Faktor
Sebagian besar ahli setuju bahwa disleksia adalah hasil dari kombinasi faktor genetik, neurobiologis, dan lingkungan. Interaksi antara faktor-faktor ini mempengaruhi cara otak memproses bahasa dan informasi tertulis. Misalnya, seseorang mungkin memiliki predisposisi genetik terhadap disleksia, tetapi pengaruh lingkungan yang tidak mendukung dapat memperburuk gejala yang ada.